Menggunakan Ungkapan dalam Kalimat

Menggunakan Ungkapan dalam Kalimat

Menggunakan ungkapan dalam kalimat merupakan salah satu indikator dalam kisi-kisi soal ujian sekolah Bahasa Indonesia untuk SD/MI.

Dari hasil analisis pengerjaan latihan soal Ujian Sekolah mata pelajaran bahasa Indonesia terhadap siswa saya, indikator menggunakan ungkapan dalam kalimat ini termasuk salah satu indikator yang lumayan sulit. Kesulitan tersebut, menurut saya disebabkan karena siswa belum mengerti apa makna ungkapan yang dimaksud.

Dikarenakan  soal dalam ujian sekolah dibuat dengan memperhatikan pengecoh tiap pilihan jawaban, maka biasanya siswa banyak terkecoh dengan pilihan jawaban tersebut. Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya ingin sedikit menjelaskan tentang apa itu ungkapan, macamnya, dan bagaimana menerapkan ungkapan di dalam sebuah kalimat.

Ungkapan (Idiom)

Menurut KBBI, ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Dengan kata lain, ungkapan atau disebut juga dengan idiom adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya.

Ungkapan sering digunakan orang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Untuk menggunakan ungkapan, orang akan menggabungkan dua kata atau lebih. Namun perlu diingat, dalam menggabungkan dua kata ini jika tidak disertai dengan konteks yang menyertainya maka akan dihasilkan dua kemungkinan makna. Makna tersebut bisa makna denotasi (sebenarnya) atau makna konotasi (kias/bukan sebenarnya). Oleh karena itu untuk mengetahui apakah gabungan kata itu termasuk ungkapan atau tidak, harus ada konteks kalimat yang menyertainya.

Contoh:

Angkat tangan.

Gabungan kata di atas tidak dapat langsung kita katakan termasuk ungkapan. Hal ini dikarenakan konteks kalimat yang menyertai gabungan kata tersebut belum jelas. Gabungan kata di atas masih mempunyai dua kemungkinan makna sesuai konteks kalimatnya.

  1. Eko angkat tangan ketika ada suatu hal yang tidak ia mengerti.
  2. Eko angkat tangan karena ia merasa tidak mampu mengalahkan lawannya.

Dua kalimat di atas memberikan konteks (situasi) pada gabungan kata “angkat tangan.” Kalimat (1) membentuk makna denotasi atau makna sebenarnya pada gabungan kata “angkat tangan.” Makna denotasi tersbut adalah kegiatan mengangkat tangan. Kalimat (2) membentuk makna konotasi atau makna kias pada kata “angkat tangan.” Makna kias tersebut adalah menyerah. Makna kedua inilah membuat gabungan kata di atas disebut ungkapan.

Kesimpulannya, ungkapan selalu bermakna kias.

Macam-Macam Ungkapan

Menurut kata pembentuknya, ungkapan digolongkan menjadi ungkapan dengan nama bagian tubuh, kata indra, nama warna, nama-nama benda alam, nama binantang, nama bagian tumbuh-tumbuhan, dan nama kata bilangan.

  1. Ungkapan dengan nama bagian tubuh

  • angkat kaki = pergi
  • angkat tangan = menyerah
  • banting tulang = kerja keras
  • buah tangan = oleh-oleh
  • kecil hati = penakut
  • kepala dingin = tenang
  • naik pitam = marah
  • panjang tangan = suka mencuri
  • tebal muka = tidak mempunyai rasa malu
  • tinggi hati = sombong

2. Ungkapan dengan kata indra

  • perang dingin = perang tanpa senjata, hanya saling menggertak
  • uang panas = uang yang tidak halal

3. Ungkapan dengan warna

  • jago merah = api kebakaran
  • lampu merah = isyarat yang membahayakan
  • masih hijau = belum berpengalaman
  • meja hijau = pengadilan

4. Ungkapan dengan nama benda-benda alam

  • bintang lapangan = pemain terbaik
  • kabar angin = berita yang isinya belum jelas

5. Ungkapan dengan nama binantang

  • kambing hitam = orang yang disalahkan
  • kuda hitam = pemenang yang tidak diunggulkan
  • kutu buku = orang yang suka membaca buku

6. Ungkapan dengan nama bagian tumbuh-tumbuhan

  • buah bibir = topik pembicaraan
  • bunga desa = gadis desa
  • bunga tidur = mimpi
  • gulung tikar = bangkrut
  • naik daun = mendapat nasib baik
  • sebatang kara = hidup seorang diri

7. Ungkapan dengan kata bilangan

  • berbadan dua = sedang mengandung
  • diam seribu bahasa = tidak berkata sepatah kata pun

Contoh Penggunaan Ungkapan dalam Kalimat

  • Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
  • Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)
  • Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)

Apa Selanjutnya?

Untuk melatih pemahamanmu terhadap materi ungkapan ini, saya telah menyediakan latihan soal yang hanya dapat dikerjakan oleh member ciptacendekia.com.

Jika kamu belum bergabung dengan kami, segera lakukan pendaftaran sekarang dengan mengeklik tombol mendaftar yang terdapat di bagian pojok kanan atas halaman website ini.

Setelah itu, isi formulir pendaftaran dan klik Mendaftar Sekarang. Maka kamu akan menjadi member ciptacendekia.com.

Selanjutnya, klik link berikut ini:

Kursus Gratis : Kumpulan soal menggunakan ungkapan dalam kalimat

Penutup

Kiranya demikian yang dapat saya sampaikan. Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, silakan untuk membagikan artikel ini kepada teman, saudara, atau tetanggamu melalui media sosial yang kamu miliki.

Caranya, klik icon media sosial (facebook, twitter, google plus) yang terdapat di bagian akhir artikel ini.

Sekian, salam sukses selalu untukmu!

 

 

Wiji Hatmoko

Admin CiptaCendekia.com

15 Oktober 2017

0 Tanggapan pada "Menggunakan Ungkapan dalam Kalimat"

Berikan Komentar Anda

Halo Kak selamat datang! Bila ada yang mau ditanyakan bisa langsung hubungi kami ya..

Kursus Perangkat Desa