9 Tokoh Cendekiawan Muslim Paling Terkenal dalam Sejarah

Cendekiawan muslim di dunia ini sangat banyak. Mengenal sebagian kecil dari mereka menjadi suatu hal penting agar kita dapat meneladani sifat-sifat positif mereka.

Menurut saya, mereka adalah sebaik-baik manusia. Hasil penemuan mereka memberi manfaat bagi semua orang. Tidak hanya untuk dunia Islam. Tapi seluruh dunia dapat merasakan manfaatnya hingga sekarang.

Hal ini sesuai dengan sabda Rosulullah SAW.

Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. (HR. At Thabrani)

 

Selanjutnya pada artikel ini kamu akan mempelajari tentang cendekiawan muslim. Siapa sajakah mereka serta apa saja karya peninggalannya? Dan tak kalah penting adalah seperti apa sih foto-foto mereka.

Namun sebelum mengarah ke sana, sangat penting juga untuk mengetahui apa arti cendekiawan. Sehingga pemahaman kamu tentang cendekiawan muslim semakin luas.

 

Pengertian Cendekiawan secara Bahasa

Cendekiawan berasal dari kata dasar cendekia. Awas, yang baku adalah cendekia, bukan cendikia. Lihat juga daftar kata baku dan tidak baku.

Menurut KBBI cendekia berarti:

1) tajam pikiran; lekas mengerti (kalau diberi tahu sesuatu); cerdas; pandai;

2) cepat mengerti situasi dan pandai mencari jalan keluar (pandai menggunakan kesempatan); cerdik;

3) terpelajar; cerdik pandai; cerdik cendekia: kaum cerdik. 

Sedangkan menurut wikipedia cendekiawan atau intelektual dapat diartikan orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan.

Kata cendekiawan berasal dari Chanakya, seorang politikus dalam pemeritahan Chandragupta dari Kekaisaran Maurya.

cendekiawan

Cendekiawan dalam arti modern

Masih menurut wikipedia, terdapat tiga pengertian modern untuk istilah “cendekiawan”, yaitu:

  1. mereka yang amat terlibat dalam idea-idea dan buku-buku;
  2. mereka yang mempunyai keahlian dalam budaya dan seni yang memberikan mereka kewibawaan kebudayaan, dan yang kemudian mempergunakan kewibawaan itu untuk mendiskusikan perkara-perkara lain di khalayak ramai. Golongan ini dipanggil sebagai “intelektual budaya”.
  3. dari segi Marxisme, mereka yang tergolong dalam kelas dosen, guru, pengacara, wartawan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, cendekiawan sering dikaitkan dengan mereka yang lulusan universitas. Namun, Sharif Shaary, dramawan Malaysia terkenal, mengatakan bahwa hakikatnya tidak semudah itu. Ia berkata:

Belajar di universitas bukan jaminan seseorang dapat menjadi cendekiawan… seorang cendekiawan adalah pemikir yang sentiasa berpikir dan mengembangkan (serta) menyumbangkan gagasannya untuk kesejahteraan masyarakat. Ia juga adalah seseorang yang mempergunakan ilmu dan ketajaman pikirannya untuk mengkaji, menganalisis, merumuskan segala perkara dalam kehidupan manusia, terutama masyarakat di mana ia hadir khususnya dan di peringkat global umum untuk mencari kebenaran dan menegakkan kebenaran itu. Lebih dari itu, seorang intelektual juga seseorang yang mengenali kebenaran dan juga berani memperjuangkan kebenaran itu, meskipun menghadapi tekanan dan ancaman, terutama sekali kebenaran, kemajuan, dan kebebasan untuk rakyat.”

Lebih lanjut Sharif Shaary menegaskan bahwa seorang “cendekiawan” bukan hanya sekadar berpikir tentang kebenaran tetapi harus menyuarakannya, apapun rintangannya. Seorang cendekiawan yang benar tidak boleh netral, dan harus memihak kepada kebenaran dan keadilan. Dia “tidak boleh menjadi cendekiawan bisu, kecuali dia betul-betul bisu atau dibisukan”.

Jika betul-betul bisu, seorang cendekiawan masih dapat bertindak dengan menyatakan pikiran melalui penulisan yang akhirnya akan sampai juga kepada khayalak ramai. Inilah yang dikatakan cendekiawan bisu yang tidak bisu. Sebaliknya, terdapat cendekiawan yang tidak bisu tetapi bisu. Dia menjadi bisu mungkin karena “dia takut atau berkepentingan”.

Pengertian Cendekiawan Muslim

Cendekiawan muslim adalah ilmuwan yang lahir dari keluarga muslim atau ilmuwan yang berpindah ke Islam.

Sejarah mencatat bahwa telah banyak tokoh cendekiawan muslim yang memberikan kontribusi penting pada ilmu pengetahuan modern saat ini. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya untuk memberikan kemaslahatan bagi umat islam saat itu.

Berikut ini adalah daftar tokoh cendekiawan muslim, deskripsi singkat, beserta karya-karya beliau yang terkenal

Klik nama di dalam tabel untuk melihat deskripsi lebih lengkap.

Nomor Nama Dikenal sebagai Karya terkenal
1. Ibnu Sina Bapak Pengobatan Modern Qanun fi Thib (Canon of Medicine)
2. Geber (Jabir bin Hayyan) Bapak Kimia  Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the Composition of Alchemy )
3. Al Khwarizmi Bapak Aljabar  Kitab Aljabar dengan judul Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala
4. Imam Bukhari Kolektor hadist Sahih Bukhari Al-Jami’ ash-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari
5. Imam Muslim Kolektor hadist Sahih Muslim Al-Jami` ash-Shahih atau lebih dikenal sebagai Sahih Muslim
6. Abu al-Qasim al-Zahrawi Bapak Bedah Modern  Kitab Al- Tasrif
7. Al Nawawi Syarh Sahih Muslim  Riyadush Sholihin, Al Arba’in An-Nawawiyah
8. Ibnu Khaldun Bapak Demografi, historiografi, filosofi sejarah, sosiologi, dan ilmu sosial  Muqoddimah
9. Ibnu Haitham Bapak Optik, pelopor metode ilmiah, penemu psikofisik dan psikologi eksperimental, ilmuwan pertama  Al’Jami’ fi Usul al’Hisab yang mengandung teori-teori ilmu metametik dan metametik penganalisaannya;

 


Deskripsi Lengkap dari 9 Tokoh Cendekiawan Muslim Paling Terkenal Sepanjang Sejarah

1 . Ibnu Sina (980-1037 M)

Ilustrasi Foto Ibnu Sina

Nama Asli : Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا)

Ibnu Sina dikenal sebagai Avicenna.

Beliau adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Beliau juga seorang penulis yang produktif di mana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, dia adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan Referensi di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu”.

Karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

 

2. Abu Musa Jabir bin Hayyan

Abu Musa Jabir bin Hayyan dikenal sebagai Geber di dunia Barat.

abu musa jabir bin hayyan
Abu Musa Jabir bin Hayyan

Beliau diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803.

Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Beliau mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.

Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

Peninggalan :

  • Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the Composition of Alchemy)
  • Kitab Al-Sab’een
  • Kitab Al Rahmah
  • Al Tajmi
  • Al Zilaq al Sharqi
  • Book of The Kingdom
  • Book of Eastern Mercury
  • Book of Balance

 

3. Al Khwarizmi

Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomiastrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad.

Al Khwarismi disebut sebagai Bapak Aljabar, karena buku pertamanya yang berjudul Al-Jabar membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat.

Beliau juga berperan penting dalam meperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Peninggalan:

Kitab 1: Aljabar

Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Arab: الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة atau Kitab yang Merangkum Perhitungan Pelengkapan dan Penyeimbangan) adalah buku matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini merangkum definisi aljabar. Terjemahan ke dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae et almucabala oleh Robertdari Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerardus dari Cremona.

Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk standar (di sini b dan cadalah bilangan bulat positif)

  • kuadrat sama dengan akar (ax2 = bx)
  • kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c)
  • akar sama dengan konstanta (bx = c)
  • kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c)
  • kuadrat dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx)
  • konstanta dan akar sama dengan kuadrat (bx + c = ax2)

dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi: al-jabr ( الجبر ) atau pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala (penyetimbangan). Al-jabr adalah proses memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x – 4x2 disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqābala adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 = x + 5 disederhanakan ke x2 + 9 = x.

Buku 2: Dixit algorizmi

Buku 3: Rekonstruksi Planetarium

Buku ketiganya yang terkenal adalah Kitāb ṣūrat al-Arḍ (Bhs.Arab: كتاب صورة الأرض “Buku Pemandangan Dunia” atau “Kenampakan Bumi” diterjemahkan oleh Geography), yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.

Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sangat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.

 

Buku 4: Astronomi

Buku Zīj al-sindhind (Arab: زيج “tabel astronomi”) adalah karya yang terdiri dari 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang.

 

Buku 5: Kalender Yahudi

Al-Khawārizmī juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd “Petunjuk Penanggalan Yahudi“)

20 Desember 2017

2 Tanggapan pada "9 Tokoh Cendekiawan Muslim Paling Terkenal dalam Sejarah"

  1. Ibnu Sina a.ka Abi Cena (di negara barat)… beliau yg paling keren menurut ane

Berikan Komentar Anda

Halo Kak selamat datang! Bila ada yang mau ditanyakan bisa langsung hubungi kami ya..

Kursus Perangkat Desa