Rumus Matematika SD : Penerapannya dalam Kehidupan

Rumus Matematika SD : Bagaimana Perolehan dan Penerapannya dalam Kehidupan

Rumus matematika SD tidak hanya akan membuat siswa mudah mengerjakan soal. Tapi jika dikuasai dengan benar, siswa dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari secara sistematis.

Karena tujuan utama dari matematika bukan terletak pada hafalnya rumus matematika. Tapi lebih pada bagaimana siswa dapat menyelesaikan persoalan kehidupannya secara sistematis.

Oleh karena itu, penyelesaian masalah secara sistematis tidak dapat dipisahkan dengan rumus matematika. Maka dapat dikatakan penggunaan rumus matematika akan mempermudah penyelesaian masalah tersebut.

Yang aneh, sejak kecil saya sering diberi rumus matematika oleh guru tanpa tahu bagaimana rumus tersebut diperoleh. Begitu pula penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sangat jarang saya menerapkan rumus tersebut untuk memecahkan permasalahan sehari-hari.

Saya yakin, kenyataan tersebut tidak hanya saya alami. Bahkan banyak siswa yang tidak tahu untuk apa rumus tersebut digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam hidupnya.

Oleh karena itu, matematika akan terus dianggap menjadi momok oleh siswa. Selama guru hanya menyuruh anak didiknya untuk menghafal rumus yang sangat banyak tanpa memberikan pemahaman manfaat dari rumus tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya siswa bosan dan tidak lagi menyukai matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan.

Akhirnya siswa menyimpulkan tentang matematika. Matematika itu sulit. Karena sejak kecil kita dididik untuk tidak menyukai matematika. Bagaimana mungkin bisa menyukai matematika, lha kita tidak tahu apa manfaatnya. Kita bahkan disuruh menghapal banyak rumus tanpa tahu dari mana rumus tersebut diperoleh begitu pula penerapannya dalam kehidupan.

Bahkan menurut survei yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) di bawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD) yang dilakukan pada 65 negara di dunia tahun 2012 lalu, mengatakan bahwa kemampuan matematika siswa-siswi di Indonesia menduduki peringkat bawah dengan skor 375. Kurang dari 1 persen siswa Indonesia yang memiliki kemampuan bagus di bidang matematika. Ini adalah pernyataan yang sangat memprihatinkan bagi dunia pendidikan Indonesia.

Untuk itulah, melalui tulisan ini saya ingin mengubah persepsi lama tentang matematika, menjadi:
  • Matematika itu mudah. Bahkan matematika itu menyenangkan.
  • Matematika dapat menyelesaikan banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan matematika.
  • Rumus matematika itu mudah untuk dipelajari. Tidak hanya sekedar dihapal lalu dibuang.

Dikarenakan bidang saya adalah guru SD, maka dalam hal ini saya hanya akan menjabarkan apa yang saya tahu tentang rumus matematika SD. Rumus-rumus matematika SD yang ada di bawah ini saya kumpulkan dari pengalaman pribadi dan beberapa literatur yang pernah saya pelajari. Dengan harapan, apa yang saya dapat bermanfaat untuk diri saya pribadi dan para pengunjung Ciptacendekia.com.

Metode yang saya gunakan dalam menuliskan rumus matematika SD ini, adalah dimulai dari mana perolehan rumus tersebut diperoleh. Untuk kemudian, dilanjutkan dengan contoh bagaimana penerapan rumus tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pemahaman tentang rumus tersebut dapat membekas di ingatan siswa, karena mereka tahu apa manfaat dari penggunaan rumus tersebut.

Dikarenakan rumus matematika di SD sangat banyak, maka penulisannya saya pisah menjadi beberapa bab sesuai dengan materi pelajaran matematika di SD.

Berikut ini adalah sedikit cuplikannya:

A. Rumus Matematika tentang Bilangan Bulat

1. Rumus Penjumlahan Bilangan Bulat.

Perhatikan pola hasil penjumlahan berikut ini:

No. Bilangan Positif + Bilangan Positif Bilangan Negatif + Bilangan Negatif
1. 2 + 2= 4 -2 + (-2) = -4
2. 3 + 3 = 6 -3 + (-3) = -6

Coba bandingkan hasilnya antara kolom kiri dan kolom kanan. Dapatkah kita dapatkan kesimpulan rumusnya?

Dari pola hasil penjumlahan bilangan bulat di atas, dapat disimpulkan:

Penjumlahan dua bilangan bulat dengan tanda sama (positif atau negatif) menghasilkan:

  • Penjumlahan bilangan positif + bilangan positif menghasilkan bilangan positif pula.
  • Penjumlahan bilangan negatif + bilangan negatif menghasilkan bilangan negatif pula.

Dapat dirumuskan sebagai berikut:

(+) A ditambah (+) B= (+) (jumlah A dan B) atau A + B = (A+B)

(-) A ditambah (-) B= (-) (Jumlah A dan B) atau -A + (-B) = – (A+B)


 

Contoh penerapan rumus dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Mukidi memiliki 12 ekor sapi. Mukidi membeli lagi 5 ekor sapi. Berapa banyaknya sapi Mukidi saat ini?
  2. Mukidi memiliki utang Rp100.000,00 pada Mukiyo. Karena suatu hal Mukidi utang lagi pada Mukiyo sebesar Rp50.000,00. Berapa banyak utang Mukidi pada Mukiyo?

Jawab:

  1. Diketahui: Banyak sapi mula-mula = 12 ekor

Membeli lagi = 5 ekor

  Ditanyakan : Banyaknya sapi saat ini?

  Jawab :

  Banyak sapi saat ini = Banyak sapi mula-mula + Banyak sapi yang dibeli

= 12 ekor + 5 ekor

= 17 ekor

  Jadi, banyak sapi Mukidi sekarang ada 17 ekor.

2. Diketahui : Utang awal = -100.000,00

  Utang lagi = -50.000,00

     Ditanyakan : Berapa utang Mukidi sekarang?

     Jawab  :

     Utang mukidi sekarang = utang awal + utang lagi

  = -100.000 + (-50.000)

  = -150.000

      Artinya, masih memiliki utang sebanyak Rp150.000,00

     Jadi, utang Mukidi pada Mukiyo masih Rp150.000,00

 

Bagaimana jika bilangan pertama dan bilangan kedua berbeda tanda pada penjumlahan bilangan bulat?

Perhatikan pola hasil penjumlahan berikut ini:

No. Bilangan Positif + Bilangan Negatif Bilangan Negatif + Bilangan Positif
1. 3 + (-2) = 1 -2 + 1 = – 1
2. 3 + (-4) = -1 -3 + 4= 1

Setelah mengamati hasil penjumlahan dalam tabel di atas, dapatkah kamu menemukan kesimpulannya?

Penjumlahan dua bilangan bulat yang berbeda tanda (positif dan negatif), menghasilkan dua kemungkinan jawaban:

  • Apabila lebih banyak bilangan positif menghasilkan bilangan positif
  • Apabila lebih banyak bilangan negatif menghasilkan bilangan negatif

Dirumuskan sebagai berikut:

A + (-B) = (selisih antara A dan B) –> Jika A>B

A + (-B) = – (selisih antara A dan B) —> Jika A<B

atau

A + (-B) = (A – B) –> Jika A > B

A + (-B) = – (B – A) —> Jika A < B


 

Contoh penerapan rumus dalam kehidupan sehari-hari:

Contoh kasus pertama:

Mukidi memiliki utang sebesar Rp150.000,00 pada Mukiyo. Suatu hari, Mukidi baru dapat membayar utangnya sebesar Rp80.000,00. Masih berapakah utang Mukidi sekarang?

Diketahui : Utang Mukidi sebelumnya= Rp 150.000,00. Ditulis = -150.000

Dibayar = Rp 80.000,00. Ditulis = 80.000

Ditanyakan:Utang Mukidi sekarang?

Penyelesaian:

Utang Mukidi sekarang = -150.000 + 80.000

     = – (150.000 – 80.000)  —> perhatikan bahwa negatif lebih banyak dari positif

     = – (70.000)

     = -70.000

Arti -70.000 adalah bahwa Mukidi masih memiliki utang sebesar Rp70.000,00

Jadi, utang Mukidi sekarang adalah Rp70.000,00

 

Contoh kasus kedua

Mukidi memiliki utang sebesar Rp150.000,00 pada Mukiyo. Suatu hari, Mukidi membayar utang tersebut dengan uang Rp200.000,00. Berapakah uang kembalian untuk Mukidi?

Diketahui : Utang Mukidi sebelumnya= Rp 150.000,00. Ditulis = -150.000

Dibayar = Rp 200.000,00. Ditulis = 200.000

Ditanyakan:Uang kembalian Mukidi?

Penyelesaian:

Uang kembalian Mukidi = -150.000 + 200.000

       = (200.000 – 150.000) —> perhatikan bahwa positifnya lebih banyak dari negatif

       = 50.000

Artinya, utang Mukidi sudah lunas. Dan masih mendapat pengembalian sebesar Rp50.000,00

Jadi, uang kembalian untuk Mukidi adalah Rp50.000,00

 

 

Edisi lengkap tentang tulisan ini dapat dipelajari di sini:

Kursus Persiapan Ujian Sekolah Matematika SD Kelas VI
17 Maret 2017

0 Tanggapan pada "Rumus Matematika SD : Penerapannya dalam Kehidupan"

Berikan Komentar Anda

Halo Kak selamat datang! Bila ada yang mau ditanyakan bisa langsung hubungi kami ya..

Kursus Perangkat Desa