3 Jenis Goals untuk Mencapai Kesuksesan

Outcome Goals, Performance Goals, dan Behaviour Goals.

Setiap individu dan organisasi memiliki impian dan tujuan yang ingin mereka capai dalam hidup dan karier mereka. Namun, seringkali tantangan muncul saat merencanakan dan mencapai tujuan tersebut. Untuk membantu dalam proses pencapaian tujuan, ada tiga jenis goals yang sangat penting: outcome goals, performance goals, dan behaviour goals.

Dalam posting ini, kita akan membahas secara detail ketiga jenis goals ini, serta pentingnya menggabungkannya untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

3 Jenis Goals untuk Mencapai Kesuksesan yang Berkelanjutan

#1. Outcome Goals (Tujuan Hasil)

Outcome goal, atau tujuan hasil, adalah jenis tujuan yang fokus pada hasil akhir yang ingin dicapai. Ini melibatkan gambaran besar tentang pencapaian yang diinginkan tanpa memperhatikan langkah-langkah atau proses yang diperlukan untuk mencapainya. Outcome goal menentukan arah dan visi akhir yang ingin dicapai.

Ciri-ciri dari outcome goals atau tujuan hasil adalah sebagai berikut:

  1. Fokus pada Hasil Akhir: Outcome goals berorientasi pada hasil akhir yang ingin dicapai. Mereka melibatkan pencapaian yang diinginkan dalam jangka panjang. Outcome goals memberikan gambaran tentang tujuan besar yang ingin dicapai, misalnya memenangkan kompetisi, mencapai penjualan tertentu, atau meraih gelar akademik tertentu.
  2. Visioner dan Inspiratif: Outcome goals memberikan visi dan inspirasi bagi individu atau organisasi. Mereka mendorong untuk bermimpi besar dan mencapai tingkat prestasi yang tinggi. Outcome goals yang jelas dan ambisius dapat memotivasi individu untuk bekerja keras, mengatasi hambatan, dan mencapai hasil yang signifikan.
  3. Terukur dan Dapat Dievaluasi: Outcome goals harus dapat diukur secara objektif. Mereka harus memiliki parameter atau indikator yang jelas untuk mengevaluasi apakah tujuan tersebut telah tercapai. Misalnya, jika outcome goal adalah meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 20% dalam satu tahun, hal ini dapat diukur dengan melihat laporan keuangan yang terkait.
  4. Jangka Waktu Panjang: Outcome goals melibatkan pencapaian dalam jangka waktu yang lebih panjang. Mereka menentukan arah jangka panjang dan memberikan fokus pada upaya jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut. Outcome goals dapat berkisar dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada kompleksitas dan sifat tujuan yang ingin dicapai.
  5. Mengarahkan Performance Goals dan Behaviour Goals: Outcome goals berperan sebagai pijakan untuk menetapkan performance goals dan behaviour goals yang lebih spesifik. Mereka memberikan tujuan umum yang kemudian dapat dipecah menjadi langkah-langkah kinerja dan perilaku yang harus dilakukan untuk mencapai outcome goals tersebut. Performance goals berfokus pada peningkatan kinerja, sementara behaviour goals berkaitan dengan perubahan perilaku yang diperlukan.
  6. Adanya Pengaruh Eksternal: Outcome goals seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti kompetisi, pasar, atau lingkungan. Misalnya, dalam konteks olahraga, outcome goal seperti memenangkan medali emas di Olimpiade tergantung pada performa atlet dan juga persaingan dengan pesaing lainnya.
  7. Melibatkan Perencanaan dan Strategi: Outcome goals memerlukan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Mereka mendorong individu atau organisasi untuk merencanakan langkah-langkah konkret yang diperlukan, mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Ciri khas dari outcome goal adalah bahwa tujuan ini dapat diukur secara konkret dan objektif. Pencapaian outcome goal biasanya dapat diamati atau diukur dalam bentuk tertentu. Misalnya, jika tujuan bisnis adalah untuk meningkatkan penjualan, outcome goal-nya dapat diukur dalam angka penjualan bulanan atau tahunan. Jika tujuan pribadi adalah mencapai tingkat kebugaran tertentu, outcome goal-nya bisa menjadi ukuran tertentu seperti persentase lemak tubuh atau waktu yang dibutuhkan untuk berlari sejauh tertentu.

Outcome goal memberikan gambaran jangka panjang yang jelas tentang apa yang ingin dicapai, memberikan motivasi dan fokus yang kuat untuk bekerja menuju pencapaian tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa outcome goal hanya merupakan bagian dari proses pencapaian yang lebih besar. Outcome goal perlu didukung oleh tujuan-tujuan lain yang lebih terperinci, seperti tujuan tindakan atau tujuan proses yang menjelaskan langkah-langkah konkret yang harus dilakukan untuk mencapai outcome goal tersebut.

Penting untuk merencanakan dan mengatur tujuan yang lebih terperinci yang mendukung outcome goal agar pencapaian menjadi lebih terarah dan dapat dicapai dengan lebih efektif. Outcome goal yang jelas dan terukur dapat membantu individu atau organisasi dalam memotivasi diri, mengevaluasi kemajuan, dan merayakan pencapaian yang signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa outcome goals, atau tujuan hasil, adalah jenis tujuan yang fokus pada hasil akhir yang ingin dicapai. Outcome goals memberikan gambaran besar tentang pencapaian yang diinginkan tanpa memperhatikan langkah-langkah atau proses yang diperlukan untuk mencapainya. Outcome goals memiliki ciri khas bahwa mereka dapat diukur secara konkret dan objektif. Misalnya, dalam konteks bisnis, outcome goal bisa berupa meningkatkan penjualan atau memperluas pangsa pasar. Dalam konteks pribadi, outcome goal bisa berupa mencapai tingkat kebugaran tertentu atau menyelesaikan gelar pendidikan. Outcome goals memberikan arah dan visi akhir yang jelas tentang apa yang ingin dicapai. Menciptakan outcome goals yang SMART (spesifik, terukur, tercapai, realistis, dan berbatas waktu) membantu dalam mengarahkan upaya dan mengevaluasi kemajuan yang dicapai.

#2. Performance Goals (Tujuan Kinerja)

Performance goals, atau tujuan kinerja, adalah jenis tujuan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja dan pencapaian pribadi. Mereka menekankan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi individu. Performance goals melibatkan peningkatan dalam kualitas atau kuantitas hasil yang dihasilkan.

Performance goals dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik itu di lingkungan kerja, pendidikan, olahraga, atau kehidupan pribadi. Tujuan ini membantu individu untuk menetapkan target spesifik yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pekerjaan atau pencapaian yang diinginkan.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik penting dari performance goals:

  1. Fokus pada Hasil yang Dapat Diukur: Performance goals harus dapat diukur secara konkret dan objektif. Mereka harus memiliki indikator yang jelas untuk menentukan apakah tujuan tersebut telah tercapai. Misalnya, dalam konteks bisnis, performance goal bisa berupa meningkatkan produktivitas sebesar 10% dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks olahraga, performance goal bisa berupa mencetak gol dalam jumlah tertentu atau memperbaiki waktu lari.
  2. Spesifik dan Terarah: Performance goals harus dinyatakan dengan jelas dan spesifik. Tujuan yang terlalu umum atau samar dapat membuat sulit untuk mengevaluasi kemajuan dan memberikan arah yang jelas dalam tindakan yang harus dilakukan. Misalnya, tujuan umum seperti “menjadi lebih baik” tidak memberikan petunjuk yang jelas tentang apa yang harus ditingkatkan. Sebagai gantinya, tujuan yang spesifik seperti “mengembangkan keterampilan presentasi publik dengan mengikuti kursus pelatihan dalam 3 bulan” memberikan arah yang jelas untuk tindakan yang harus dilakukan.
  3. Ambisius namun Realistis: Performance goals harus menantang dan mengilhami individu untuk mencapai tingkat pencapaian yang lebih tinggi. Namun, mereka juga harus realistis dan dapat dicapai. Tujuan yang terlalu mudah dapat membuat seseorang merasa kurang termotivasi, sementara tujuan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kekecewaan dan frustrasi. Penting untuk menetapkan target yang menantang namun dapat dicapai dengan usaha yang tepat dan langkah-langkah yang diperlukan.
  4. Terkait dengan Outcome Goals: Performance goals harus selaras dengan outcome goals atau tujuan hasil yang lebih luas. Outcome goals memberikan gambaran jangka panjang tentang apa yang ingin dicapai, sedangkan performance goals menjembatani kesenjangan antara tujuan tersebut dan kinerja saat ini. Performance goals membantu menentukan langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan untuk mencapai outcome goals.
  5. Melibatkan Umpan Balik dan Evaluasi: Penting untuk mengukur kemajuan dan memantau pencapaian terhadap performance goals. Umpan balik dan evaluasi teratur membantu individu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan menyesuaikan strategi yang diterapkan. Dengan melakukan evaluasi yang berkala, seseorang dapat melihat apakah tujuan telah tercapai, mengidentifikasi hambatan yang mungkin ada, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dengan menetapkan performance goals yang terukur, spesifik, ambisius namun realistis, dan terkait dengan outcome goals, individu dapat memfokuskan upaya mereka pada peningkatan kinerja dan pencapaian yang lebih baik. Performance goals membantu mengarahkan energi dan usaha dengan jelas, serta memberikan ukuran objektif untuk mengevaluasi kemajuan. Dengan adanya performance goals yang terdefinisi dengan baik, individu dapat memotivasi diri sendiri, meningkatkan keterampilan, dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.

#3. Behaviour Goals (Tujuan Perilaku)

Behaviour goals, atau tujuan perilaku, adalah jenis tujuan yang fokus pada perubahan perilaku yang diinginkan. Mereka berfokus pada tindakan dan kebiasaan yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Behaviour goals menekankan pada langkah-langkah konkret yang harus dilakukan secara konsisten.

Berikut ini adalah beberapa poin penting yang menjelaskan tentang behaviour goals:

  1. Tindakan yang Spesifik dan Terukur: Behaviour goals harus berfokus pada tindakan yang spesifik dan terukur. Mereka harus dapat dijelaskan dengan jelas tentang apa yang harus dilakukan. Misalnya, dalam konteks bisnis, behaviour goal bisa berupa menghubungi setidaknya lima prospek baru setiap hari atau menghabiskan satu jam setiap minggu untuk mempelajari keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan. Dalam konteks pribadi, behaviour goal bisa berupa menjaga kebiasaan membaca setiap malam sebelum tidur atau berolahraga selama setidaknya 30 menit setiap hari.
  2. Konsistensi dan Disiplin: Behaviour goals menekankan pada konsistensi dan disiplin dalam melaksanakan tindakan yang diinginkan. Mereka mendorong individu untuk melakukan tindakan tersebut secara rutin dan teratur. Kebiasaan dan pola perilaku yang konsisten memainkan peran penting dalam mencapai tujuan jangka panjang. Dengan mengatur behaviour goals yang berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan setiap hari atau minggu, individu dapat membangun kebiasaan yang positif dan mengarahkan diri mereka menuju pencapaian tujuan.
  3. Relevan dengan Outcome Goals: Behaviour goals harus terkait langsung dengan outcome goals atau tujuan hasil yang ingin dicapai. Mereka harus mendukung pencapaian tujuan yang lebih besar. Misalnya, jika outcome goal adalah meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan, behaviour goal bisa berupa mengatur jadwal harian, menghindari gangguan, atau menerapkan teknik manajemen waktu yang efektif. Dengan menghubungkan behaviour goals dengan outcome goals, individu dapat melihat hubungan yang jelas antara tindakan yang dilakukan dan hasil yang ingin dicapai.
  4. Evaluasi dan Perbaikan: Penting untuk secara teratur mengevaluasi dan meninjau behaviour goals yang ditetapkan. Individu perlu melihat apakah tindakan yang diambil telah efektif dalam mencapai hasil yang diinginkan. Jika ada kegagalan atau hambatan dalam mencapai behaviour goals, perlu ada kemauan untuk menyesuaikan dan melakukan perbaikan. Umpan balik, refleksi, dan adaptasi terus-menerus membantu dalam mengarahkan dan meningkatkan tindakan yang dilakukan.

Dengan menetapkan behaviour goals yang terkait langsung dengan tindakan yang harus dilakukan, individu dapat mengarahkan upaya mereka pada perubahan perilaku yang positif. Behaviour goals membantu membentuk kebiasaan yang baik, meningkatkan disiplin, dan mengarahkan tindakan yang konsisten. Dalam jangka panjang, dengan menjalankan behaviour goals yang sesuai, individu dapat mencapai hasil yang diinginkan dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

Menggabungkan Ketiga Jenis Goals untuk Kesuksesan yang Berkelanjutan

3 jenis goals yaitu outcome goals, performance goals, dan behaviour goals ini saling terkait dan saling mendukung satu sama lain. Outcome goals memberikan gambaran jangka panjang yang jelas tentang arah yang ingin dicapai. Performance goals mengarahkan peningkatan kinerja dan pencapaian yang lebih baik. Behaviour goals memfokuskan pada tindakan yang harus dilakukan secara konsisten. Dengan menggabungkan ketiga jenis goals ini, individu atau organisasi dapat mencapai kesuksesan yang lebih terarah dan efektif. Outcome goals memberikan visi dan arah, performance goals memastikan peningkatan dalam pencapaian, dan behaviour goals menjaga fokus pada tindakan yang diperlukan. Dalam proses mencapai tujuan, penting untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan goals yang ditetapkan agar tetap relevan dan sesuai dengan perubahan kondisi dan kebutuhan.

Contoh Penerapan 3 Jenis Goals

Untuk mempermudah Anda memahami tentang 3 jenis goals yang telah kami uraikan di atas, kami sertakan contoh penerapannya dalam kehidupan pribadi maupun bisnis.

Berikut adalah contoh-contoh outcome goals, performance goals, dan behaviour goals yang saling berkaitan:

  1. Outcome Goal: Memenangkan Lomba Maraton Kota dalam 1 tahun.
    • Performance Goal: Meningkatkan kecepatan lari sebesar 10% dalam 6 bulan.
    • Behaviour Goal: Melakukan latihan lari interval dua kali seminggu untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan.
  2. Outcome Goal: Meningkatkan Penjualan Online sebesar 20% dalam 1 tahun.
    • Performance Goal: Meningkatkan konversi penjualan sebesar 15% dalam 6 bulan.
    • Behaviour Goal: Meningkatkan aktivitas pemasaran online dengan memposting konten berkualitas setiap hari di media sosial dan mengirim email promosi kepada pelanggan setiap minggu.
  3. Outcome Goal: Meningkatkan Keseimbangan Kerja-Hidup dalam 6 bulan.
    • Performance Goal: Mengurangi waktu bekerja di luar jam kerja sebanyak 1 jam setiap hari dalam 3 bulan.
    • Behaviour Goal: Mengatur jadwal kerja yang efisien, termasuk mematikan notifikasi pekerjaan saat waktu istirahat dan menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan hobi setiap akhir pekan.
  4. Outcome Goal: Meningkatkan Efisiensi Operasional perusahaan sebesar 15% dalam 1 tahun.
    • Performance Goal: Mengurangi biaya produksi sebesar 10% dalam 6 bulan.
    • Behaviour Goal: Mengadopsi sistem manajemen inventaris yang lebih efisien, mengoptimalkan rantai pasokan, dan melakukan analisis biaya yang lebih cermat untuk mengidentifikasi area penghematan potensial.
  5. Outcome Goal: Meningkatkan Keterampilan Bahasa Asing dalam 1 tahun.
    • Performance Goal: Meningkatkan pemahaman tata bahasa dan kosakata bahasa asing sebesar 20% dalam 6 bulan.
    • Behaviour Goal: Melakukan latihan pendengaran dan membaca dalam bahasa asing setiap hari, berpartisipasi dalam kelas bahasa, dan mencari kesempatan untuk berkomunikasi dengan penutur asli bahasa tersebut.

Dalam contoh-contoh di atas, outcome goals memberikan arah jangka panjang yang ingin dicapai. Performance goals menguraikan langkah-langkah kinerja yang dapat diukur untuk mencapai outcome goals, sementara behaviour goals menekankan pada perubahan perilaku yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan. Dengan mengintegrasikan ketiga jenis goals ini, individu atau organisasi dapat memiliki rencana yang terstruktur dan terukur untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Contoh Penulisan 3 Jenis Goals di dalam Aplikasi Dream Planner Pro

Pada postingan sebelumnya, kami telah menjelaskan tentang Menentukan Ultimate Goals. Maka Anda perlu memecahnya menjadi Outcome Goals Bulanan, Performance Goals Mingguan, dan Behaviour Goals Harian. Nah, Aplikasi Dream Planner Pro ini akan memudahkan Anda dalam mencapai keinginan Anda.

outcome goals
performance goals
behaviour goals

Baca juga: Aplikasi Dream Planner Pro

Kesimpulan Tentang 3 Jenis Goals untuk Mencapai Kesuksesan Berkelanjutan

Outcome goals, performance goals, dan behaviour goals merupakan tiga jenis goals yang harus dicapai untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. Outcome goals memberikan gambaran jangka panjang tentang apa yang ingin dicapai, performance goals mendorong peningkatan kinerja, dan behaviour goals fokus pada tindakan yang harus dilakukan secara konsisten. Dalam mencapai tujuan, penting untuk menggabungkan ketiga jenis goals ini agar mencapai hasil yang diinginkan. Dengan tujuan yang terukur, terarah, dan terencana dengan baik, individu dan organisasi dapat mengatasi tantangan, mengukur kemajuan, dan meraih kesuksesan yang berkelanjutan.

Dalam posting ini, kita telah melihat pentingnya 3 jenis goals ini dan bagaimana mereka dapat saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Semoga informasi ini membantu Anda dalam merencanakan dan mencapai tujuan Anda dengan lebih efektif. Ingatlah untuk selalu berkomitmen pada proses perbaikan dan adaptasi saat Anda bekerja menuju kesuksesan yang Anda impikan. Selamat mencapai tujuan Anda!

1 Tanggapan pada "3 Jenis Goals untuk Mencapai Kesuksesan"

Berikan Komentar Anda

Halo Kak selamat datang! Bila ada yang mau ditanyakan bisa langsung hubungi kami ya..

Kursus Perangkat Desa