Hati-Hati Dengan Sahabat Toxic, Mereka Beracun!

Sahabat toxic adalah sebutan bagi teman yang memiliki pengaruh negatif atau bahkan merugikan pada kita, baik secara fisik maupun emosional. Sahabat toxic dapat memiliki perilaku yang merusak atau memicu perasaan negatif pada diri kita, seperti selalu menyalahkan, membandingkan, atau mengkritik tanpa membangun.

Tahukah Anda, Mau jadi seperti apa 5 tahun kehidupan kita di masa depan ditentukan oleh 3 faktor utama:

  • 1. Buku apa yang kita baca
  • 2. Dengan siapa kita bergaul
  • 3. Siapa yang kita follow/subscribe

Jika Anda menyukai buku-buku politik, yang Anda lihat adalah masalah politik, dan bergaul dengan komunitas politik, maka bisa diprediksi bahwa 5 tahun ke depan Anda akan menjadi politikus.

Jika Anda suka membaca buku-buku bisnis, mengikuti seminar bisnis, workshop bisnis, dan bergaul dengan orang yang menyukai bisnis, maka juga bisa diprediksi bahwa 5 tahun ke depan Anda akan menjadi pebisnis.

Selanjutnya, menjadi seperti apa kita pada 5 tahun ke depan ternyata juga dapat diprediksi dengan mengetahui siapa teman kita.

Karenanya kamu perlu hati-hati dengan siapa Anda bergaul.

Apalagi kamu berteman dengan orang-orang toxic. Teman toxic (beracun) ini harus Anda hindari jika Anda ingin menjadi orang yang semakin sukses dan bahagia setiap harinya.

Ciri-ciri teman toxic yang utama adalah mereka akan semakin menjadikan kamu menjadi negatif dan terjauh dari hal-hal yang positif.

Ciri lain dari sahabat toxic adalah antara lain:

  1. Selalu menyalahkan atau memproyeksikan masalah pada orang lain. Sahabat toxic cenderung tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau masalah yang terjadi, dan selalu menyalahkan atau memproyeksikan masalah pada orang lain, termasuk pada kita.
  2. Tidak pernah memuji atau membangun. Sahabat toxic seringkali tidak memberikan dukungan atau dorongan positif pada kita, dan bahkan bisa jadi selalu mengkritik atau menjelekkan segala hal yang kita lakukan.
  3. Selalu membandingkan dengan orang lain. Sahabat toxic seringkali membandingkan kita dengan orang lain, dan merasa tidak puas dengan kemajuan atau pencapaian kita.
  4. Memiliki kontrol yang berlebihan. Sahabat toxic cenderung ingin mengendalikan hidup kita dan mengambil keputusan untuk kita, tanpa memberikan ruang atau kesempatan bagi kita untuk memutuskan sendiri.
  5. Selalu meminta bantuan tanpa memberikan balasan yang setimpal. Sahabat toxic seringkali meminta bantuan atau dukungan dari kita, namun tidak pernah memberikan balasan yang setimpal atau bahkan mengabaikan ketika kita meminta bantuan.
  6. Memicu perasaan negatif. Sahabat toxic seringkali memicu perasaan negatif pada kita, seperti merasa tidak berharga atau merasa tidak nyaman dengan diri sendiri.
  7. Tidak memiliki empati. Sahabat toxic cenderung tidak memiliki empati atau tidak bisa memahami perasaan dan situasi yang kita alami.

Berikut adalah beberapa tipe teman toxic yang sebaiknya dihindari dalam hubungan persahabatan. Kami menyebutnya dengan istilah Sahabat Toxic

Sahabat Toxic yang Sebaiknya Anda Hindari

#1. Teman yang selalu mengkritik

Teman yang selalu mengkritik tanpa memberikan dukungan atau saran positif bisa menjadi sangat merugikan bagi hubungan persahabatan. Terlalu banyak kritik tanpa disertai dukungan dan solusi yang membangun hanya akan membuat perasaan kita menjadi terus-menerus merasa tidak cukup baik.

Teman yang selalu mengkritik bisa dikategorikan sebagai sahabat toxic karena perilakunya yang dapat merusak hubungan persahabatan. Berikut beberapa alasan mengapa teman yang selalu mengkritik dapat dikategorikan sebagai sahabat toxic:

  1. Mengurangi kepercayaan diri: Terus-menerus mendengar kritikan dari teman bisa membuat kita merasa tidak cukup baik atau tidak berharga. Hal ini bisa mempengaruhi kepercayaan diri dan membuat kita merasa tidak nyaman di sekitar teman yang selalu mengkritik.
  2. Tidak memberikan dukungan: Teman yang selalu mengkritik cenderung tidak memberikan dukungan pada saat dibutuhkan. Hal ini bisa membuat kita merasa tidak didukung oleh orang yang seharusnya menjadi teman kita.
  3. Kurang bisa memberikan masukan yang konstruktif: Teman yang selalu mengkritik mungkin tidak terlalu memikirkan cara yang tepat untuk memberikan masukan. Sehingga, kritiknya bisa terasa tidak membantu dan hanya membuat orang merasa buruk.
  4. Tidak bisa menerima kritik: Teman yang selalu mengkritik bisa menjadi sahabat toxic juga jika mereka tidak bisa menerima kritik. Jika kita memberikan masukan atau kritik pada mereka, namun mereka tidak bisa menerimanya dengan baik dan malah membalas dengan kritik, maka hubungan persahabatan menjadi tidak sehat.

Oleh karena itu, jika kita memiliki teman yang selalu mengkritik, sebaiknya kita berbicara secara jujur dengan mereka tentang perilakunya yang merugikan hubungan persahabatan. Kita juga bisa memberikan saran atau masukan yang konstruktif untuk membantu mereka berubah. Namun, jika teman tersebut tetap tidak berubah, maka terpaksa kita harus memutuskan hubungan persahabatan untuk kebaikan kita sendiri.

#2. Teman yang selalu menyalahkan

Teman yang selalu menyalahkan orang lain tanpa pernah mengakui kesalahannya sendiri bisa membuat perasaan kita terus-menerus merasa buruk. Teman seperti ini cenderung tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan atau kekurangannya sendiri dan selalu menyerahkan kesalahan pada orang lain.

Teman yang selalu menyalahkan orang lain cenderung menjadi teman toxic karena perilaku mereka dapat memiliki efek negatif pada kesehatan mental dan emosional orang lain. Beberapa alasan mengapa teman yang selalu menyalahkan bisa dianggap sebagai teman toxic adalah sebagai berikut:

  1. Merendahkan dan mengkritik secara berlebihan: Teman yang selalu menyalahkan cenderung merendahkan dan mengkritik orang lain secara berlebihan, bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya kecil atau tidak penting. Hal ini dapat membuat orang merasa tidak berharga, kurang percaya diri, dan merasa tidak dihargai.
  2. Menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka sendiri: Teman yang toxic sering menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka sendiri. Ini dapat membuat orang merasa dipaksa untuk bertanggung jawab atas kesalahan teman mereka, dan merasa tidak adil.
  3. Tidak mau mengakui kesalahan mereka: Teman yang toxic juga sering tidak mau mengakui kesalahan mereka sendiri dan cenderung mengalihkan tanggung jawab pada orang lain. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan kesulitan dalam hubungan interpersonal.
  4. Menghakimi dan membandingkan: Teman yang toxic sering menghakimi dan membandingkan orang lain dengan orang lain. Ini dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman dan tidak aman.
  5. Memiliki pola pikir negatif: Teman yang toxic sering memiliki pola pikir negatif dan cenderung fokus pada hal-hal yang buruk atau negatif. Hal ini dapat menular ke orang lain dan menyebabkan orang merasa stres atau tidak bahagia.

Dalam beberapa kasus, teman yang selalu menyalahkan mungkin tidak menyadari bahwa perilaku mereka berdampak negatif pada orang lain. Namun, jika seseorang merasa bahwa teman mereka selalu menyalahkan dan berperilaku secara toxic, penting untuk mengevaluasi hubungan dan mempertimbangkan untuk menetapkan batasan yang sehat atau bahkan memutuskan hubungan tersebut.

#3. Teman yang selalu membandingkan

Teman yang selalu membandingkan diri kita dengan orang lain bisa membuat kita merasa tidak cukup baik dan merasa rendah diri. Teman seperti ini cenderung tidak bisa menghargai keunikan dan kelebihan yang kita miliki sebagai individu.

Teman yang selalu membandingkan cenderung menjadi teman toxic karena perilaku ini dapat memiliki efek negatif pada kesehatan mental dan emosional orang lain. Beberapa alasan mengapa teman yang selalu membandingkan dapat dianggap sebagai teman toxic adalah sebagai berikut:

  1. Merendahkan dan menimbulkan perasaan tidak aman: Teman yang selalu membandingkan sering membuat orang merasa tidak aman dengan merendahkan atau mengkritik mereka secara tidak langsung dengan membandingkan mereka dengan orang lain. Hal ini dapat membuat orang merasa tidak dihargai atau tidak berharga.
  2. Menekan potensi: Teman yang selalu membandingkan sering menempatkan orang dalam kotak dan menekan potensi mereka dengan membuat mereka merasa seperti mereka tidak bisa mencapai hal-hal yang sama seperti orang lain. Hal ini dapat membuat orang merasa tidak termotivasi dan kurang percaya diri.
  3. Membuat hubungan menjadi tidak sehat: Jika teman Anda selalu membandingkan Anda dengan orang lain, itu dapat merusak hubungan persahabatan Anda dan membuat Anda merasa tidak nyaman atau bahkan cemas di sekitar mereka. Teman yang toxic sering menganggap persahabatan sebagai perlombaan dan melihat teman mereka sebagai pesaing, bukan sebagai mitra.
  4. Tidak mendukung kesuksesan: Teman yang selalu membandingkan cenderung tidak mendukung kesuksesan teman mereka. Mereka mungkin tidak senang melihat teman mereka mencapai tujuan atau keberhasilan karena hal itu dapat membuat mereka merasa lebih rendah atau kurang penting.

Dalam beberapa kasus, teman yang selalu membandingkan mungkin tidak menyadari bahwa perilaku mereka berdampak negatif pada orang lain. Namun, jika Anda merasa tidak nyaman dengan perilaku teman Anda, penting untuk mengkomunikasikan perasaan Anda dengan jujur dan membicarakan bagaimana perilaku mereka memengaruhi Anda. Jika teman Anda tidak mau berubah atau terus melanjutkan perilaku toxic mereka, lebih baik untuk mencari teman yang lebih positif dan mendukung.

#4. Teman yang selalu mengeksploitasi

Teman yang selalu meminta bantuan atau kebaikan kita tanpa pernah memberikan apa-apa balik kepada kita bisa menjadi sangat merugikan bagi hubungan persahabatan. Teman seperti ini cenderung memanfaatkan kebaikan kita tanpa memikirkan kebaikan kita sendiri.

Teman yang selalu mengeksploitasi orang lain cenderung menjadi teman toxic karena perilaku mereka dapat merugikan kesehatan mental, emosional, dan bahkan fisik orang lain. Berikut adalah beberapa alasan mengapa teman yang selalu mengeksploitasi dianggap sebagai teman toxic:

  1. Tidak menghargai perspektif, perasaan, atau pendapat orang lain: Teman yang selalu mengeksploitasi cenderung tidak peduli dengan perasaan atau perspektif orang lain, dan hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri. Mereka mungkin memanfaatkan teman-teman mereka untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak negatifnya pada orang lain.
  2. Merugikan orang lain secara finansial atau emosional: Teman yang selalu mengeksploitasi mungkin meminta bantuan atau meminjam uang secara terus-menerus tanpa berniat untuk membayar kembali. Mereka juga dapat mengeksploitasi teman mereka secara emosional, seperti memanipulasi atau mengintimidasi mereka agar melakukan hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan.
  3. Menimbulkan perasaan bersalah atau malu pada orang lain: Teman yang selalu mengeksploitasi dapat menimbulkan perasaan bersalah atau malu pada orang lain dengan mengungkapkan rahasia atau hal-hal pribadi tentang mereka tanpa izin. Hal ini dapat merusak hubungan dan membuat orang merasa tidak nyaman atau tidak aman di sekitar teman mereka.
  4. Tidak menghargai batas-batas personal: Teman yang selalu mengeksploitasi mungkin tidak menghargai batas-batas personal teman mereka, dan seringkali menuntut terlalu banyak waktu, perhatian, atau energi dari teman mereka. Hal ini dapat membuat orang merasa tertekan dan kehilangan ruang untuk merawat diri mereka sendiri.

Dalam menjalin persahabatan, penting untuk memilih teman-teman yang memiliki pengaruh positif dan saling menghargai. Jika Anda merasa bahwa teman Anda mengeksploitasi Anda atau merusak kesehatan mental dan emosional Anda, lebih baik untuk mencari teman yang lebih baik dan lebih positif.

#5. Teman yang selalu negatif

Teman yang selalu merasa pesimis dan tidak pernah optimis bisa membuat perasaan kita menjadi terus-menerus merasa tidak baik. Teman seperti ini cenderung selalu membawa energi negatif dalam hubungan persahabatan.


Teman yang selalu negatif cenderung menjadi sahabat toxic karena perilaku mereka dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional orang lain. Berikut adalah beberapa alasan mengapa teman yang selalu negatif dianggap sebagai sahabat toxic:

  1. Menimbulkan energi negatif: Teman yang selalu negatif seringkali menimbulkan energi negatif dan dapat membuat suasana hati menjadi buruk. Mereka cenderung terus mengeluh, mengkritik, atau meragukan orang lain dan hal-hal di sekitar mereka, yang dapat merusak semangat dan kepercayaan diri.
  2. Tidak memberikan dukungan emosional: Teman yang selalu negatif cenderung tidak memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan ketika menghadapi masalah atau kesulitan. Mereka mungkin mengabaikan atau menghindari masalah, dan tidak peduli dengan perasaan atau perspektif teman mereka.
  3. Menimbulkan perasaan tertekan atau cemas: Teman yang selalu negatif dapat menimbulkan perasaan tertekan atau cemas pada orang lain. Mereka mungkin terus-menerus meragukan keputusan atau keputusan yang dibuat oleh teman mereka, yang dapat membuat orang merasa tidak aman atau tidak percaya diri.
  4. Tidak memberikan ruang bagi pertumbuhan pribadi: Teman yang selalu negatif dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan kemajuan. Mereka mungkin tidak memberikan dorongan atau inspirasi untuk mencoba hal-hal baru atau mengatasi ketakutan, dan cenderung membatasi teman mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Dalam menjalin persahabatan, penting untuk memilih teman-teman yang memiliki pengaruh positif dan saling mendukung. Jika Anda merasa bahwa teman Anda selalu negatif dan memengaruhi kesehatan mental dan emosional Anda, penting untuk membicarakan perasaan Anda dengan jujur. Jika teman Anda tidak dapat mengubah perilakunya dan terus merusak kesehatan mental dan emosional Anda, lebih baik mencari teman yang lebih positif dan mendukung.

Menghindari tipe teman toxic di atas bisa membantu kita membangun hubungan persahatan yang lebih sehat dan positif. Namun, jika kita merasa sulit untuk memutuskan hubungan persahabatan, sebaiknya kita mencoba untuk berkomunikasi secara jujur dan terbuka untuk mencari solusi bersama.

#6. Teman yang selalu kebanyakan drama

Teman yang selalu membuat drama cenderung menjadi sahabat toxic karena perilaku mereka dapat merusak hubungan persahabatan dan mempengaruhi kesehatan mental dan emosional orang lain. Berikut adalah beberapa alasan mengapa teman yang selalu membuat drama dianggap sebagai sahabat toxic:

  1. Membuat suasana hati yang tidak sehat: Teman yang selalu membuat drama dapat menciptakan suasana yang tidak sehat dan menimbulkan stres atau kecemasan pada orang lain. Mereka mungkin terus-menerus mengadu atau memperbesar masalah mereka, yang dapat menguras energi dan membuat orang merasa tertekan atau lelah.
  2. Mengganggu keseimbangan emosional: Teman yang selalu membuat drama dapat mengganggu keseimbangan emosional dan menghambat pertumbuhan pribadi. Mereka cenderung berfokus pada masalah dan kesulitan pribadi mereka, sehingga tidak memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perbaikan diri.
  3. Menimbulkan ketidakpastian: Teman yang selalu membuat drama dapat menimbulkan ketidakpastian dan merusak hubungan persahabatan. Mereka mungkin membuat cerita yang berlebihan atau menimbulkan konflik yang tidak perlu, yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan integritas teman mereka.
  4. Menarik perhatian negatif: Teman yang selalu membuat drama dapat menarik perhatian negatif dan memperoleh simpati dari orang lain. Mereka mungkin menggunakan drama mereka untuk menarik perhatian dan merasa dihargai, sehingga merugikan orang lain yang merasa terbebani dengan masalah mereka.

Dalam menjalin persahabatan, penting untuk memilih teman-teman yang memiliki pengaruh positif dan saling mendukung. Jika Anda merasa bahwa teman Anda selalu membuat drama dan memengaruhi kesehatan mental dan emosional Anda, penting untuk membicarakan perasaan Anda dengan jujur. Jika teman Anda tidak dapat mengubah perilakunya dan terus merusak kesehatan mental dan emosional Anda, lebih baik mencari teman yang lebih stabil dan positif.

#7. Teman yang tidak memiliki empati

Teman yang tidak memiliki empati cenderung tidak peduli dengan perasaan dan kebutuhan orang lain, termasuk teman mereka sendiri. Hal ini dapat membuat mereka bertindak dengan tidak sensitif atau tidak peduli terhadap perasaan teman-teman mereka, sehingga mereka tidak memperhatikan kesulitan atau penderitaan yang sedang dialami oleh teman mereka.

Ketika seorang teman tidak memiliki empati, mereka cenderung berperilaku egois dan hanya memikirkan kepentingan diri mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan mereka memanfaatkan teman-teman mereka untuk kepentingan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan bagaimana itu dapat mempengaruhi teman-teman mereka.

Ketika seorang teman hanya fokus pada dirinya sendiri dan tidak memperhatikan atau memahami perasaan teman-temannya, hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan terisolasi pada teman-teman tersebut. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat mengarah pada perasaan depresi dan kecemasan.

Oleh karena itu, teman yang tidak memiliki empati dapat dianggap sebagai teman toxic karena mereka tidak peduli dengan perasaan dan kebutuhan teman-teman mereka. Ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional teman-teman mereka, dan dapat merusak hubungan persahabatan.

Ciri Teman yang Baik dalam Sebuah Persahabatan

Teman yang baik dalam sebuah persahabatan biasanya memiliki ciri-ciri yang positif dan memberikan pengaruh yang baik bagi kesehatan mental dan emosional Anda. Berikut adalah beberapa ciri-ciri teman yang baik dalam sebuah persahabatan:

  1. Menghargai Anda: Teman yang baik menghargai Anda sebagai individu dan menghormati keputusan, kepercayaan, dan privasi Anda. Mereka tidak mencoba untuk mengubah siapa Anda atau memaksakan pendapat mereka pada Anda.
  2. Mendengarkan dan memahami: Teman yang baik mendengarkan dengan baik dan mencoba memahami perasaan dan pikiran Anda. Mereka tidak hanya fokus pada diri mereka sendiri atau mengekspresikan pendapat mereka saja, melainkan memberikan dukungan dan keterlibatan aktif dalam percakapan.
  3. Memberikan dukungan: Teman yang baik memberikan dukungan dalam situasi baik maupun buruk. Mereka merasa senang untuk bersama Anda saat Anda bahagia dan siap untuk mendukung Anda ketika Anda menghadapi tantangan atau kesulitan.
  4. Terbuka dan jujur: Teman yang baik adalah orang yang terbuka dan jujur. Mereka berbicara dengan jujur tentang perasaan dan pikiran mereka, dan menghargai ketika Anda juga berbicara jujur dengan mereka.
  5. Berbagi minat dan hobi: Teman yang baik memiliki minat dan hobi yang sama dengan Anda, dan seringkali bersedia menghabiskan waktu bersama Anda dalam aktivitas yang Anda sukai.
  6. Mendorong pertumbuhan: Teman yang baik mendorong pertumbuhan dan perkembangan Anda, dan membantu Anda mencapai tujuan Anda. Mereka sering memberikan dorongan dan dukungan untuk membantu Anda menjadi lebih baik.
  7. Menghargai waktu dan komitmen: Teman yang baik menghargai waktu dan komitmen Anda. Mereka menghargai waktu Anda dan berusaha memenuhi janji yang mereka buat dengan Anda.
  8. Memiliki empati: Teman yang baik memiliki empati, yaitu mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain. Mereka peduli dengan keadaan Anda dan merespons secara empatik dalam situasi yang membutuhkan perhatian dan kepedulian.
  9. Tidak mempermasalahkan perbedaan: Teman yang baik menerima perbedaan dan tidak membuat masalah yang tidak perlu dari perbedaan tersebut. Mereka merayakan keunikan Anda dan menghargai perbedaan Anda.
  10. Bersikap positif dan optimis: Teman yang baik bersikap positif dan optimis. Mereka membantu Anda melihat sisi baik dari setiap situasi dan membantu Anda menjaga pikiran positif dan semangat dalam kehidupan sehari-hari.

Teman yang baik adalah sumber dukungan, kenyamanan, dan kebahagiaan dalam persahabatan. Mereka memberikan pengaruh positif pada kesehatan mental dan emosional Anda dan membantu Anda menjadi lebih baik sebagai individu.

Sebaiknya, dalam sebuah persahabatan jadilah teman yang memiliki ciri-ciri di atas sehingga Anda akan dipertemukan dengan sahabat yang setara dan memiliki ciri-ciri yang sama dengan Anda.

Kesimpulan

Sahabat toxic adalah sebutan bagi teman yang memiliki pengaruh negatif atau bahkan merugikan pada kita, baik secara fisik maupun emosional. Sahabat toxic dapat memiliki perilaku yang merusak atau memicu perasaan negatif pada diri kita, seperti selalu menyalahkan, membandingkan, atau mengkritik tanpa membangun.

Mempertahankan hubungan dengan sahabat toxic dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan kita secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hubungan dengan sahabat toxic:

  1. Sadarilah pola perilaku sahabat toxic. Pertama-tama, penting untuk mengenali perilaku dan pola pikir sahabat toxic yang merugikan kita. Dengan menyadari pola perilaku tersebut, kita dapat memahami alasan mengapa kita merasa tidak nyaman atau terganggu.
  2. Jangan takut untuk membatasi atau mengakhiri hubungan. Meskipun sulit, namun jangan takut untuk membatasi atau bahkan mengakhiri hubungan dengan sahabat toxic. Pertimbangkan untuk fokus pada hubungan yang lebih positif dan memberikan dukungan bagi kesehatan mental dan kesejahteraan kita.
  3. Temukan sumber dukungan yang sehat. Temukan teman atau keluarga yang memberikan dukungan positif dan membantu kita mengatasi perasaan negatif yang muncul akibat hubungan dengan sahabat toxic. Bicarakan tentang perasaan dan pengalaman kita dengan orang yang dapat dipercaya dan memberikan dukungan.
  4. Cari bantuan profesional. Jika perasaan negatif terus berlanjut dan memengaruhi kesehatan mental kita, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu kita mengatasi perasaan negatif dan menemukan cara untuk menghadapi hubungan dengan sahabat toxic.

Dalam situasi apapun, penting untuk mengutamakan kesehatan mental dan kesejahteraan kita. Jangan takut untuk membatasi atau mengakhiri hubungan dengan sahabat toxic jika memang diperlukan. Temukan dukungan positif yang membantu kita mencapai kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih baik.

5 Mei 2023

0 Tanggapan pada "Hati-Hati Dengan Sahabat Toxic, Mereka Beracun!"

Berikan Komentar Anda

Halo Kak selamat datang! Bila ada yang mau ditanyakan bisa langsung hubungi kami ya..

Kursus Perangkat Desa